Apa Itu Penyakit Hirschsprung?
Penyakit Hirschsprung adalah suatu bentuk penyumbatan pada usus besar yang terjadi akibat lemahnya pergerakan usus
karena sebagian dari usus besar tidak memiliki saraf yang mengendalikan
kontraksi ototnya. Hal ini disebabkan karena terjadi mutasi pada gen EDN3, EDNRB, dan SOX10.
Kelainan Hirschsprung terjadi karena adanya permasalahan pada
persarafan usus besar paling bawah, mulai anus hingga usus di atasnya.
Syaraf yang berguna untuk membuat usus bergerak melebar menyempit
biasanya tidak ada sama sekali atau kalopun ada sedikit sekali. Namun
yang jelas kelainan ini akan membuat BAB bayi tidak normal, bahkan
cenderung sembelit terus menerus. Hal ini dikarenakan tidak adanya
syaraf yang dapat mendorong kotoran keluar dari anus. Kotoran akan
menumpuk terus di bagian bawah, hingga menyebabkan pembesaran pada usus
dan juga kotoran menjadi keras sehingga bayi tidak dapat BAB. Biasanya
bayi akan bisa BAB karena adanya tekanan dari makanan setelah daya
tampung di usus penuh. Tetapi hal ini jelas tidaklah baik bagi usus si
bayi. Penumpukan yang berminggu bahkan bulan mungkin akan menimbulkan
pembusukan yang lama kelamaan dapat menyebabkan adanya radang usus
bahkan mungkin kanker usus. Bahkan kadang karena parahnya tanpa disadari
bayi akan mengeluarkan cairan dari lubang anus yang sangat bau. Kotoran
atau tinja penderita ini biasanya berwarna gelap bahkan hitam. Dan
biasanya apabila usus besar sudah terlalu besar, maka kotorannya pun
akan besar sekali, mungkin melebihi orang dewasa. Ciri lain hirschprung
adalah perut bayi anda akan kelihatan besar dan kembung serta
kentutnyapun baunya sangat busuk. Selain itu juga riwayat BABnya selalu
buruk atau tidak normal.
GEJALA
Gejala-gejala yang mungkin terjadi: - segera setelah lahir,
bayi tidak dapat mengeluarkan mekonium (tinja pertama pada bayi baru
lahir) - tidak dapat buang air besar dalam waktu 24-48 jam setelah lahir
- perut menggembung - muntah - diare encer (pada bayi baru lahir) -
berat badan tidak bertambah - malabsorbsi.
Kasus yang lebih ringan mungkin baru akan terdiagnosis di kemudian
hari. Pada anak yang lebih besar, gejalanya adalah sembelit menahun,
perut menggembung dan gangguan pertumbuhan.
DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan colok dubur (memasukkan jari tangan ke
dalam anus) menunjukkan adanya pengenduran pada otot rektum.
- Pemeriksaan yang biasa dilakukan: Rontgen perut (menunjukkan pelebaran usus besar yang terisi oleh gas dan tinja)
- Barium enema
- Manometri anus (pengukuran tekanan sfingter anus dengan cara mengembangkan balon di dalam rektum)
- Biopsi rektum (menunjukkan tidak adanya ganglion sel-sel saraf).
PENGOBATAN Untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat penyumbatan
usus, segera dilakukan kolostomi sementara. Kolostomi adalah pembuatan
lubang pada dinding perut yang disambungkan dengan ujung usus besar.
Pengangkatan bagian usus yang terkena dan penyambungan kembali usus
besar biasanya dilakukan pada saat anak berusia 6 bulan atau lebih.
Jika terjadi perforasi (perlubangan usus) atau enterokolitis, diberikan antibiotik.
Cara Penanganannya
Secara klinis menurut dokter, bagian usus yang tak ada persarafannya
ini harus dibuang lewat operasi. Operasi biasanya dilakukan dua kali.
Pertama, dibuang usus yang tak ada persarafannya. Kedua, kalau usus bisa
ditarik ke bawah, langsung disambung ke anus. Kalau ternyata ususnya
belum bisa ditarik, maka dilakukan operasi ke dinding perut, yang
disebut dengan kolostomi, yaitu dibuat lubang ke dinding perut. Jadi
bayi akan BAB lewat lubang tersebut. Nanti kalau ususnya sudah cukup
panjang, bisa dioperasi lagi untuk diturunkan dan disambung langsung ke
anus. Sayang sekali kadang proses ini cukup memakan waktu lebih dari 3
bulan, bahkan mungkin hingga 6-12 bulan. Setelah operasi biasanya BAB
bayi akan normal kembali, kecuali kasus tertentu misal karena kondisi
yang sudah terlalu parah.
Untuk itu maka orang tua perlu memperhatikan kondisi bayinya dan
melakukan pertimbangan-pertimbangan agar bayi segera tertagani dan tidak
semakin parah kondisinya. Jangan sampai orang tua membiarkan hal ini
sehingga perut si Bayi lama kelamaan semakin membesar sehingga
ususnyapun menjadi semakin lebar, sedangkan di bagian bawah kecil
sekali.
Pertanyaannya, apakah ada jalan lain SELAIN OPERASI? Inilah
pertanyaan yang selalu menjadi pertanyaan kami juga. Jika berdasarkan
dokter dan literatur kedokteran, ya tidak ada jalan lain.
0 Response to "Penyakit Hirschsprung"
Post a Comment